(Intro) Am F Am G
Am F Dm E F G Am F Am G
Am Dm
tak pernah kubayangkan
G Am
begini jadinya
F Dm
suratku engkau balas
E Am G Am G
dengan undangan..
Am Dm
kalau memang tak mau
G Am
baiknya kau katakan
F Dm
agar ku tak berharap
E Am
cinta darimu..
F G
ku rela sudah begini jadinya
C E
cintaku.. padamu..
Am F
surat undanganmu pernikahan itu
Dm E
ku genggam erat di tanganku
Am F
hanya doa restu yang ku persembahkan
Dm E
semoga engkau bahagia..
C G F G
sendiri lagi.. seperti dahulu
C Dm F E
tanpa dirimu.. disiku..
Am Dm
tetes air mataku
G Am
hatiku pedih..
F Dm E Am
membasahi undangan.. pernikahanmu..
(Interlude) F Dm E Am
F G C E
Am F
surat undanganmu pernikahan itu
Dm E
ku genggam erat di tanganku
Am F
hanya doa restu yang ku persembahkan
Dm E
semoga engkau bahagia..
C G F G
sendiri lagi.. seperti dahulu
C Dm F E
tanpa dirimu.. disiku..
C G F G
sendiri lagi.. seperti dahulu
C Dm F E
tanpa dirimu.. disiku..
(Outro) F G C Am
F G Am
Makna Emosional dalam Lirik dan Chord Nike Ardila – Surat Undangan
Lagu “Surat Undangan” yang terkenal dari Nike Ardila tidak hanya menyentuh hati dengan melodi indahnya, tetapi juga membawa makna mendalam tentang cinta, pengkhianatan, dan penerimaan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lirik dan chord lagu ini, menggali perasaan yang tersembunyi di balik kata-kata, serta menyoroti pelajaran berharga yang dapat diambil dari kisah tragis yang digambarkan.
Menggambarkan Kesedihan Cinta:
Lirik dan chord “Surat Undangan” mengisahkan perasaan seseorang yang terkejut dan terluka saat menerima undangan pernikahan dari orang yang dicintainya. Sebuah cerita cinta yang tak terduga berakhir dengan duka, dan Nike Ardila dengan indah menggambarkan kesedihan yang mendalam melalui kata-katanya.
Penghianatan dan Penerimaan:
Dalam lirik lagu, terbukti bahwa cinta sang tokoh utama dibalas dengan pengkhianatan. Undangan pernikahan menjadi bukti bahwa orang yang dicintainya telah memilih untuk melanjutkan hidup tanpa kehadirannya. Meskipun terluka, sang tokoh utama mengajarkan kita untuk menerima kenyataan, bahkan ketika itu pahit. Dia mendesak pasangannya untuk berbicara jujur dan memilih kebahagiaan, meskipun bukan bersamanya.
Melepaskan dengan Wibawa:
Salah satu momen paling menyedihkan dalam lagu ini adalah ketika sang tokoh utama rela melepaskan kekasihnya, memilih untuk membiarkan orang yang dicintainya menemukan kebahagiaan dengan orang lain. Tanpa dendam, dia menerima cinta dan keputusan pasangannya dengan bijak. Dia menggenggam erat surat undangan pernikahan, mengirimkan doa restu untuk kebahagiaan orang yang dicintainya.
Kesepian dan Kehilangan:
Lirik dan chord “Surat Undangan” juga menggambarkan kesepian yang mendalam. Tokoh utama harus menghadapi kenyataan hidup sendiri tanpa kehadiran orang yang sangat dicintainya. Di balik doa restu dan kepura-puraan, tersembunyilah rasa kehilangan yang dalam. Lagu ini mengajarkan kita bahwa menerima keadaan dengan hati yang terbuka adalah langkah pertama menuju penyembuhan.
Pelajaran Berharga:
Kepulangan orang yang dicintai, sekalipun dengan cara yang menyakitkan, memberikan pelajaran berharga. “Surat Undangan” mengajarkan kita untuk menerima kenyataan dengan kedewasaan dan hati yang terbuka. Meskipun air mata dan rasa sakit menyertainya, tokoh utama mampu melangkah maju menuju hidup yang baru.
Dengan makna mendalam yang terkandung dalam lirik dan chord “Surat Undangan” dari Nike Ardila, lagu ini tidak hanya menjadi teman setia bagi pecinta musik, tetapi juga sumber inspirasi dan refleksi. Semoga artikel ini membantu memahami lebih dalam tentang perasaan dan pelajaran yang dapat diambil dari kisah cinta yang terpahit. Selamat menikmati lagu dan hayati setiap maknanya.
